TRANSISI EKOLOGIS SEBAGAI DASAR KEBIJAKAN PERUBAHAN KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR (PERKULIAHAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN BERBASIS PROYEK)

Lingkungan alam menjadi bahasan penting saat ini, mengingat berbagai fakta perubahan iklim ekstrim, polusi udara, bencana alam, dan lainya yang berdampak diantaranya pada kesehatan, sistem produksi pangan, dan mobilitas manusia. Pemecahan masalah lingkungan menjadi tanggung jawab bersama. Pendidikan formal menjadi salah satu sarana penanaman kesadaran akan lingkungan sehat.

Sesuai amanat UU No 20 Tahun 2003 pasal 3 yang menyatakan tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik, maka pengembang kurikulum harus mempertimbangkan realitas global yang menimpa manusia saat ini.

Mata kuliah Kebijakan Pendidikan yang diperuntukkan bagi mahasiswa S3 Pendidikan Dasar

FIPP Universitas Negeri Yogyakarta diantaranya didesain untuk mendorong mahasiswa menemukan ide kreatif terkait usulan kebijakan pendidikan dasar berdasarkan refleksi kritis tentang dampak pemberlakukan kebijakan sebelumnya. Salah satu proyek yang dilakukan mahasiswa adalah mengembangkan ide kurikulum pendidikan dasar untuk pembangunan berkelanjutan. Tahap awal yang dilakukan adalah melakukan studi pendahuluan berupa menganalisis capaian dan tantangan pendidikan setiap pemberlakuan kurikulum. Kegiatan berikutnya yaitu menganalisis berbagai fakta sosial yang terjadi di masyarakat. Selanjutnya, mahasiswa melakukan kajian berbagai lliteratur untuk menemukan ide. Transisi ekologis sebagai dasar kebijakan perubahan kurikulum pendidikan dasar menjadi gagasan besar para mahasiswa.

Transisi ekologis dimaknai sebagai proses inovasi teknologi untuk mencapai perubahan dalam

masyarakat yang mempertimbangkan pemenuhan indikator kelestarian lingkungan (Rotondo et.al., 2022). Berbagai ide kreatif muncul sebagai masukan dalam pengembangan kurikulum. Diantaranya yaitu integrasi isu-isu lingkungan dalam setiap mata pelajaran di sekolah. Harapan dari implementasi kurikulum ini yaitu munculnya berbagai aktivitas bermakna pada peserta didik. Peka terhadap permasalahan lingkungan, memecahkan masalah melalui berbagai proyek, mengembangkan berbagai produk, dan melakukan berbagai aksi nyata mewarnai dalam setiap aktivitas belajar peserta didik. Apabila hal demikian dilakukan oleh anak-anak mulai jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi, maka setiap pelajar dapat menjadi agen

 

terbaik bagi keluarga dan lingkungan sosial terdekatnya untuk mengkampanyekan pelestarian lingkungan.

Perkuliahan ini menciptakan prototype kurikulum pendidikan dasar yang menggunakan tansisi

ekologis sebagai dasar pengembanganya. Hasil ini kemudian dilanjutkan oleh setiap individu untuk melakukan riset mandiri. Topik riset merupakan ranting dari ide besar yang dikembangkan mahasiswa satu kelas yang berjumlah 5.

Dengan demikian mata kuliah ini didesain untuk mencapai tujuan pembangunan

berkelanjutan terutama pendidikan berkualitas. Diskusi dan produk yang diperoleh dari mata kuliah memiliki manfaat besar dalam memberikan ide kepada pemerintah. Perubahan kurikulum sebaiknya memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan kehidupan manusia kedepan. Produk yang dihasilkan dari mata kuliah ini dapat mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan terutama dalam hal kehidupan sehat dan sejahtera, air bersih dan sanitasi layak, energi bersih dan terjangkau, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, dan penanganan perubahan iklim.