Mengatasi Stres dan Burnout dalam Upaya Mencapai Kesehatan dan Kesejahteraan : Analisis dalam Matakuliah Kajian Bimbingan dan Konseling Belajar

Kajian Bimbingan dan Konseling Belajar adalah salah satu mata kuliah yang penting dalam pendidikan tinggi. Selain memberikan pemahaman tentang bimbingan dan konseling, mata kuliah ini juga memiliki potensi besar untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 3, yaitu "Kesehatan dan Kesejahteraan Bagi Semua." Salah satu aspek penting dari kesejahteraan adalah mengatasi stres dan burnout, yang sering kali terkait dengan belajar dan pendidikan.

Stres dan burnout adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang. Dalam konteks pendidikan, terutama di tingkat perguruan tinggi, tekanan akademik dan sosial dapat menjadi pemicu stres dan burnout. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kajian Bimbingan dan Konseling Belajar untuk memahami bagaimana mengenali, mengatasi, dan mencegah masalah ini.

Salah satu komponen penting dalam mata kuliah ini adalah membantu mahasiswa mengenali tanda-tanda stres dan burnout dalam diri mereka sendiri dan dalam lingkungan sekitar. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan sebelum masalah ini berkembang menjadi lebih serius. Mahasiswa juga belajar teknik-teknik koping yang efektif dan strategi untuk mengelola stres secara sehat.

Selain itu, mata kuliah Kajian Bimbingan dan Konseling Belajar mengajarkan pentingnya dukungan sosial dan berbagi pengalaman dengan teman sebaya. Ini membantu dalam mengurangi isolasi dan stigma yang seringkali terkait dengan masalah stres dan burnout.

Selama perkuliahan, mahasiswa juga diajarkan tentang bagaimana peran bimbingan dan konseling belajar dapat membantu individu yang mengalami stres dan burnout. Ini mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, memberikan dukungan emosional, dan mengarahkan individu ke sumber daya yang tepat, seperti layanan kesehatan mental.

Dalam kuliah dosen tamu Dr. Mohd Ahsani A. Malek dari Universiti Sultan Azlan Shah Malaysia menyampaikan bahwa kesejahteraan psikologis adalah elemen kunci dari kesejahteraan umum. Dengan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang stres dan burnout serta keterampilan untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa kami dapat berperan dalam mencapai SDGs 3."

Dalam era yang semakin penuh tekanan dan tuntutan, pendidikan tinggi memiliki tanggung jawab untuk memberikan pemahaman dan dukungan yang dibutuhkan oleh mahasiswa. Mata kuliah Kajian Bimbingan dan Konseling Belajar adalah salah satu cara di mana pendidikan tinggi dapat berkontribusi pada kesehatan mental dan kesejahteraan, mendukung pencapaian SDGs 3, dan membantu mahasiswa menjadi pribadi yang lebih seimbang dan produktif.