Workshop Wajah Bimbingan dan Konseling dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi bekerjasama dengan BK IKIP Siliwangi mengadakan workshop dengan tema “Wajah Bimbingan dan Konseling di Era Merdeka Belajar Kampus Merdeka” pada Kamis, 16 Februari 2023, di Ruang Aula Lantai 3 Gedung Laboratorium Terpadu FIPP UNY . Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNY, Prof. Dr. Sujarwo, M.Pd., Wakil Dekan Bidang RKSIU FIPP UNY, Dr. Joko Pamungkas, M.Pd., Ketua Departemen PPB FIPP UNY, Dr. Sigit Sanyata, M.Pd., narasumber Prof. Dr. Muh Farozin, M.Pd., serta Fathur Rohman, M.Si, beberapa dosen Prodi BK serta tim UUIK FIPP UNY.

Workshop ini diikuti oleh 12 dosen dan 207 mahasiswa dari IKIP Siliwangi. Narasumber Fathur Rohman, M.Si. menyampaikan materi tentang Infusi Profil Pelajar Pancasila dan Penguatan Karakter dalam Bimbingan dan Konseling. Sedangkan Prof. Muh Farozin, M.Pd. membahas tentang Profesi Bimbingan dan Konseling dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Menurut Fathur Rohman, ada relasi mutual antara bimbingan & konseling, pendidikan karakter dan profil pelajar Pancasila. “Irisan ketiga elemen utama (Kemandirian, Profil Pelajar Pancasila, dan Penguatan Karakter) yang menunjukkan eksistensi bimbingan dan konseling tersebut dapat dijadikan "jangkar tujuan normatif" bagi upaya-upaya pelayanan bimbingan dan konseling yang dilakukan di sekolah, “jelas Fathur.

Fathur menambahkan, perlu menggeser paradigma bimbingan dan konseling "dari hanya sekedar layanan yang bersifat reaktif dan responsif, menuju paradigma bimbingan dan konseling sebagai program. Proses infusi nilai dan sumber norma rujukan seperti kemandirian, Profil Pelajar Pancasila, dan penguatan karakter tersebut mesti dilakukan secara kurikuler dan terstruktur dalam bentuk program. Sementara, layanan konseling yang responsif bersifat komplementer. Guru bimbingan dan konseling di sekolah secara kreatif dan kritis harus mampu mengidentifikasi sumber nilai dan norma rujukan dari Profil Pelajar Pancasila dan Penguatan Karakter tersebut ke dalam pencapaian tujuan kemandirian bimbingan dan konseling. Keseluruhannya mesti terbingkai rapi dalam ranah perkembangan kepribadian, sosial, belajar, dan karier.

Prof. Dr. Muh Farozin, menjelaskan lebih detil terkait dengan bimbingan dan konseling, dalam dalam bingkai pendidikan. Menurutnya, bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dalam pendidikan. Bimbingan dan konseling merupakan suatu profesi, yang memilik payung regulasi sebagai dasar layanan profesi BK. Bimbingan dan Konseling membantu tercapainya tujuan pendidikan serta ilmu bimbingan dan konseling terus berkembang sesuai dengan perkembangan IPTEK.

Terkait dengan Bimbingan dan Konseling dalam Merdeka belajar, Muh Farozin menjelaskan, Implementasi layanan BK yang bersifat komprehensif sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka, yaitu berpusat pada peserta didik untuk mencapai perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh yang meliputi aspek pribadi, belajar, sosial, dan karir. (rit)