Workshop Peningkatan Kualitas Prestasi Bidang Agama, Seni, dan Penalaran Mahasiswa FIP UNY

Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FIP UNY menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kualitas Prestasi Bidang Agama, Seni, dan Penalaran Mahasiswa FIP UNY, Kamis (17/11), di Hotel Galuh Klaten.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FIP UNY, Dr. Joko Pamungkas, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengevaluasi kegiatan Kompetisi Pedagog Muda Indonesia (KPMI) yang telah dilaksanakan bulan Oktober 2022, serta memberikan alternatif atau rencana strategi peningkatan kualitas prestasi dimasa depan. Dijelaskan Joko, UNY dalam KPMI kemaren memperoleh 10 kejuaraan. 

Dekan FIP UNY, Dr. Sujarwo, M.Pd., dalam pembukaan workshop mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih kemaren di KPMI. Fakultas selalu memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mahasiswa, dosen dalam mengikuti kegiatan yang sifatnya kompetitif dan pengembangan diri. "Kemampuan yang dimiliki terus diasah, dikembangkan, mudah mudahan kedepan lebih baik. Prestasi itu tidak datang dari nasib, tapi harus didesain dari awal, "tegasnya. 

Sujarwo juga menekankan, ketika ada ada kesempatan kompetisi, gerak cepat/gercep, ikuti dan lakukan persiapan terbaik, dan yakinkan diri untuk menang, dan harus punya taktik strategi.

Namun demikian, tambah Sujarwo, "Usaha yang sungguh - sungguh dan cermat, kekuatan semuanya di tangan Allah, jangan lupa serahkan kepada Allah, sehebat apapun, diskenario apapun, tapi sekenario Allahlah yang terbaik. Untuk meraih prestasi terbaik, jargon yang selalu kita terapkan bersama kita bisa, bersatu kita maju, bermitra kita juara, " tutup Jarwo.

Narasumber workshop yang dihadirkan adalah Dr. Herwin, M.Pd., Dr. Shely Cathrin, M.Fill, dan Suyantiningsih, M.Ed., selaku Juri Kompetisi Pedagog Muda Indonesia (KPMI) 2022 dari Universitas Negeri Yogyakarta.

Dr. Herwin memberikan masukan dan evaluasi terkait kompetisi Karsa Cipta,sedangkan Dr. Shely Cathrin menyampaikan evaluasi dan strategi kompetisi gagasan futuristik. dan Suyantingsingsih menyampaikan evaluasi dan strategi lomba karya inovasi pendidikan  (LKIP).

Dr Herwin menjelaskan, hasil karsa cipta mahasiswa harus memperhatikan beberapa hal, yaitu Tata tulis: ukuran kertas, redaksi/typo, kerapihan ketik, tata letak, jumlah halaman; Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar; Kesesuaian format penulisan (lomba); Kreativitas (visioner/ futuristik, unik, manfaat dan dampak sistemik); Kelayakan realisasi; Ruang lingkup/skala permasalahan yang ditangani

Ketepatan solusi; Pemanfaatan IPTEK; Keterlibatan berbagai pihak; Kesesuaian sumber informasi dengan gagasan produk yang ditawarkan; dan Akurasi dan kemutakhiran sumber informasi

Melengkapi penjelasan Dr. Herwin, Dr. Shely menerangkan bahwa mahasiswa harus memiliki paradigma berpikir yang benar yang akan mendasari setiap langkah dan usaha yg akan dilakukan.  Ada 2 jenis paradigma berpikir yaitu fix midset dan growth mindset. Selain paradigma berpikir yang benar, mahasiswa harus memiliki perilaku adaptif dan produktif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Suyantiningsih menjelaskan, Produk LKIP harus sudah berada pada skala siap pakai dan fungsional atau minimal skala protopite siap diuji coba. LKIP menekankan orisinalitas ide terobosan baru, dan bukan tiruan yang dicoba untuk dikontruksikan.

Workshop ini diikuti oleh peserta Kompetisi Pedagog  Muda Indonesia, dan semoga bisa memberikan inspirasi untuk kompetisi berikutnya. (Rit)