Workshop Pendampingan Desa dan BUMDes Diselenggarakan di Universitas Negeri Yogyakarta

Yogyakarta, 28 Mei 2024 - Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bekerja sama dengan Dirjen Dana Desa, Insentif, Otonomi Khusus, dan Keistemewaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia menyelenggarakan Workshop Pendampingan Desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. 

Workshop ini menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka, di antaranya:
1. Dekan FIPP UNY, Prof. Dr. Nurtanio Agus Purwanto, M.Pd.
2. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang diwakili oleh Kepala Bagian Rekayasa Sosial pada Biro Bina Pemberdayaan Masyarakat Provinsi DIY, Bapak Danang Samsurizal, S.T.
3. Direktur Keuangan dan Operasional PT. Sarana Multigriya Finansial (PT. SMF) atau Vice President Corporate Secretary, Ibu Prima Sari Setya Ningrum.
4. Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembagaan, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (PT LPEI), Bapak Komarruzaman.
5. Direktur Eksekutif Bumdes.id PT. Merapi Visitama Indonesia atau Konsultan BUMDes dan UMKM, Bapak Widodo Prasetyo Utomo.

Rektor UNY, Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes, turut memberikan sambutan dan menyambut baik kegiatan ini. Beliau menegaskan komitmen UNY untuk terus mengedepankan 4K, yaitu Keraton, Kampus, Kantor, dan Kampung. Dalam sambutannya, Prof. Sumaryanto juga memperkenalkan Kampung Emas di Margoagung Seyegan Krapyak Sleman DIY sebagai labsite yang mendukung aktivitas akademik dan optimalisasi potensi kampung.

Kepala Kantor Wilayah Perbendaharaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Bapak Agung Yulianta, S.E., M.Si., dalam sambutan pembukaannya menyoroti peran penting UNY dalam pendampingan BUMDes di DIY. Beliau menekankan bahwa kondisi ekonomi Indonesia yang cepat pulih pasca pandemi tidak lepas dari peran APBN. BUMDes diyakini dapat berkontribusi signifikan dalam mengoptimalkan sektor UMKM dan pertanian di DIY.

Kegiatan worskhop dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama yaitu: 
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNY, Prof. Dr. Nurtanio Agus Purwanto, M.Pd., menekankan pentingnya sinergi antara UNY, industri, dan pemerintah dalam mengoptimalkan sumber daya manusia melalui tri dharma perguruan tinggi. Beliau juga menyoroti peran departemen Pendidikan Non Formal (PNF) dalam mendukung pengembangan SDM BUMDes.

Bapak Danang Samsurizal, S.T., menyampaikan pentingnya sinergi antara berbagai pemangku kepentingan dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan pengembangan BUM Kalurahan (BUM Kal). Beliau juga memaparkan kategori usaha dalam pemeringkatan BUM Kal dan menekankan pentingnya badan hukum bagi BUM Kal agar administrasi pengelolaan dapat berjalan dengan baik.

Ibu Prima Sari Setya Ningrum menjelaskan peran PT. SMF dalam mendukung sektor pariwisata melalui penyediaan dana untuk homestay, yang diharapkan dapat mengoptimalkan potensi desa wisata di DIY. Beliau juga mengungkapkan visi SMF sebagai entitas utama dalam ekosistem pembiayaan perumahan.

Bapak Komarruzaman memaparkan program-program LPEI yang berorientasi pada peningkatan perekonomian masyarakat melalui berbagai layanan finansial dan non-finansial. Program CPNE, Business Matching, dan Desa Devisa merupakan beberapa inisiatif yang dijalankan LPEI untuk mendukung UMKM berorientasi ekspor.

Bapak Widodo Prasetyo Utomo dari Bumdes.id menjelaskan fungsi utama Bumdes.id dalam memberikan pelatihan pengelolaan BUMDes. Beliau menekankan pentingnya manajemen keuangan yang baik untuk keberlanjutan usaha BUMDes dan dampak negatif yang bisa terjadi jika literasi keuangan rendah.

Sesi kedua pemaparan dari narasumber Departemen Pendidikan Nonformal, yaitu diantaranya adalah

Dr. Tristanti menekankan bahwa BUMDes dapat memberikan dampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan mendapatkan laba bersih yang dapat dimanfaatkan. Beliau menekankan pentingnya dukungan dari semua komponen masyarakat dan perlunya strategi yang tepat melalui analisis SWOT untuk pengelolaan BUMDes.

Dr. Yudan Hermawan menjelaskan pentingnya business plan dalam keberlangsungan usaha BUMDes. Tanpa perencanaan yang matang, banyak BUMDes yang gagal. Business plan membantu dalam perencanaan dan strategi, evaluasi, serta penggalangan dana dan mitigasi risiko.

Dr. Hiryanto membahas pentingnya manajemen yang baik untuk pengelolaan sumber daya BUMDes. Selain itu, pemasaran produk juga perlu direncanakan dengan baik melalui strategi pemasaran, riset pasar, dan analisis kompetitor. Peran anak muda sangat penting dalam aktivitas ini karena mereka lebih melek digital.

Dr. Dafid menekankan pentingnya prinsip akuntabilitas dalam pengelolaan BUMDes. Pelaporan keuangan harus sesuai dengan peraturan dan memberikan informasi yang berguna bagi pengguna dan stakeholder. Langkah-langkah dalam akuntansi seperti verifikasi bukti transaksi dan pembuatan laporan keuangan sangat penting untuk evaluasi dan pengembangan BUMDes.

Workshop ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri dalam mengoptimalkan peran BUMDes untuk meningkatkan perekonomian desa dan memberdayakan masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta. (rit)