Social Emotional Learning sebagai Pengembangan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial dan Ketercapaian Good Health and Well Being Siswa

Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai upaya pembangunan berkelanjutan memiliki 17 indikator, salah satunya good health and well being. Indicator ini berupaya untuk mencapai kesehatan yang baik dan kesejahteraan pada setiap individu dalam kehidupannya. Individu yang sehat dan sejahtera akan dapat mencapai kepuasan dan kebahagiaan hidup yang diinginkan. Hal inilah yang nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan bukan hanya personal individu, namun juga keberadaan suatu negara. Oleh karena itu bimbingan dan konseling berupaya menjawab tantangan ini melalui pengembangan bidang pribadi sosial individu.

Permasalahan umum yang ditemukan di lapangan saat ini berdasarkan hasil penelitian kaitannya dengan persoalan pribadi sosial, yaitu adanya pengaruh yang tinggi dari media sosial. Pengaruh ini mendorong keinginan individu untuk mendapatkan sesuatu dengan mudah dan cepat karena terbawa oleh berita atau iklan yang bermunculan di media sosialnya. Akibatnya, banyak individu mengalami penurunan atau degradasi moral, adap yang kurang pada guru, orang tua, dan teman sebaya, batas toleransi yang minim, daya juang yang semakin menurun, bahkan self-harm. Memang benar, terkadang ada pengaruh lain yang mendorong individu berperilaku tidak sesuai dengan norma sosial, yaitu pola asuh orang tua. Meskipun demikian, jika hal tersebut terus dibiarkan dan diamkan, maka perilaku menyimpang yang lebih serius akan semakin bermunculan.

Social emotional learning hadir untuk membantu mengembangkan kesadaran diri, manajemen diri individu, dan kesadaran sosial. Ketiga hal ini perlu dikembangkan agar individu dapat memahami kondisi yang ada dalam dirinya, baik kelebihan maupun kekurangan. Kemudian, mengelola diri dan mengendalikan perilaku yang dihasilkan, sehingga dapat merasakan dan menyadari kondisi yang ada di lingkungan sosialnya. Individu yang dapat melakukan ketiga hal tersebut yaitu kesadaran diri, manajemen diri, dan kesadaran sosial, nantinya akan dapat mencapai kesehatan dan kesejahteraan dalam kehidupannya. Maka, hal ini menjadi mungkin untuk pengembangan SDGs good health and well-being dalam kehidupan remaja, dimulai dari pengembangan social emotionalnya. Pada akhirnya kegiatan ini juga dapat mendukung peningkatan SDG s lainnya, yaitu quality education melalui program bimbingan dan konseling yang memandirikan dengan pengembangan kemampuan kesadaran diri, manajemen diri, dan kesadaran sosial siswa