Peningkatan Kompetensi Teknologi Asistif untuk Anak Berkebutuhan Melalui Khusus Kuliah Umum S2 Pendidikan Luar Biasa

Rabu, 16 Agustus 2023, Departemen Pendidikan Luar Biasa (PLB) mengadakan Kuliah Umum di Aula Abdullah Sigit FIPP UNY yang dilaksanakan secara luring dan daring melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa PLB FIPP UNY. Kegiatan yang bertajuk “Kondisi, Barier, dan Peran Guru serta Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Teknologi Asistif untuk Anak Berkebutuhan Khusus” diisi oleh Nur Azizah, Ph.D. selaku dosen PLB FIPP UNY mewakili sudut pandang akademisi dan Eka Prastama selaku perwakilan Komisi Nasional Disabilitas mewakili sudut pandang praktisi.

Kuliah Umum ini berjalan dengan penuh antusias dengan materi yang sangat menarik dan saling melengkapi. Materi pertama disampaikan oleh Nur Azizah, Ph.D. mengenai Teknologi Asistif dalam Pendidikan Luar Biasa. Dalam materi tersebut, beliau menjelaskan mengenai konsep teknologi asistif, penggunaan teknologi asistif dalam pembelajaran anak berkebutuhan khusus, dan peran perguruan tinggi dalam perkembangan teknologi asistif. Selanjutnya, materi kedua disampaikan oleh Eka Prastama mengenai Relevansi Situasi, Urgensi, dan Tantangan Teknologi Asistid di Sektor Pendidikan bagi Anak Disabilitas Indonesia. Dalam materi tersebut, beliau menjelaskan perihal pemenuhan hak anak, yaitu CRPD dan CRC, regulasi dan kebijakan di Indonesia terkait teknologi asistif, serta hambatan dan tantangan yang terjadi dalam pemenuhan teknologi asistif.

Menurut Eka Prastama, teknologi asistif merupakan kebutuhan yang penting tetapi tidak banyak yang membicarakan hal tersebut, sehingga beliau sangat mengapresiasi adanya kegiatan kuliah umum ini dengan mahasiswa yang cukup antusias mengikuti diskusi. Beliau juga menambahkan bahwa harapannya, mahasiswa PLB bisa lebih memahami mengenai CRPD dan CRC sebagai dasar pembangunan disabilitas dan terus berinovasi dan kreatif untuk menghadapi tantangan dalam pengembangan teknologi asistif. Teknologi asistif merupakan isu global yang dapat membuka kesempatan bagi mahasiswa PLB untuk dapat belajar dari berbagai negara, sehingga mahasiswa PLB diharapkan dapat ikut berkontribusi secara konkrit dan jangan takut untuk gagal.

Pendapat ini sejalan dengan upaya untuk mencapai tujuan 4 Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu “Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Meningkatkan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat untuk Semua”, di mana semua anak perempuan dan laki-laki mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan termasuk untuk pendidikan tinggi. Hal ini karena teknologi asistif merupakan alat yang dapat membantu anak berkebutuhan khusus memudahkan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan mampu mengikuti kegiatan pendidikan secara mandiri. Sehingga nantinya diharapkan anak berkebutuhan khusus juga dapat berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat dan dapat diberdayakan sebagai warga negara yang setara tanpa diskriminasi.