Mengatasi Stress dan Burnout: Strategi Mengembangkan Kesejahteraan Psikologis

Isu kesehatan mental masih menjadi isu menarik dalam sepanjang rentang kajian tentang kesejahteraan psikologis. Pada DSM-5-TR disebutkan bahwa stres dan burnout telah menjadi isu yang semakin mendesak dalam masyarakat modern. Namun, dalam konteks pendidikan tinggi, mata kuliah Psikologi Abnormal dapat memberikan pemahaman mendalam tentang masalah ini dan berperan dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 3, yaitu "Kesehatan dan Kesejahteraan Bagi Semua."

Stres dan burnout adalah dua masalah kesehatan mental yang sering kali disebabkan oleh tekanan yang berlebihan, baik dari pekerjaan, pendidikan, atau kehidupan sehari-hari. Mata kuliah Psikologi Abnormal membantu mahasiswa memahami dasar-dasar gangguan mental, termasuk bagaimana stres kronis dan tingkat kelelahan yang tinggi dapat berkontribusi terhadap perkembangan gangguan seperti depresi dan kecemasan.

Dalam matakuliah ini, mahasiswa mempelajari tentang faktor-faktor yang dapat memicu stres dan burnout, termasuk tekanan sosial, ekonomi, dan psikologis. Mereka juga belajar tentang dampak jangka panjang dari stres kronis pada kesejahteraan fisik dan mental. Pengetahuan ini sangat penting dalam membantu individu mengidentifikasi, mencegah, dan mengatasi masalah ini dalam kehidupan mereka sendiri dan dalam masyarakat.

Selain pemahaman teoritis, mata kuliah Psikologi Abnormal juga memberikan peluang praktis bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan dalam mengelola stres dan menghindari burnout. Mereka belajar strategi koping yang efektif, termasuk relaksasi, manajemen waktu, dan cara menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.

Selama perkuliahan, mahasiswa juga mendiskusikan bagaimana masalah stres dan burnout berdampak pada pencapaian SDGs nomor 3. Kesejahteraan mental yang buruk dapat menghambat seseorang untuk mencapai potensinya dan berkontribusi pada masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman tentang masalah ini dapat membantu mahasiswa menjadi agen perubahan yang mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan bagi semua orang.

Dalam kuliah dosen tamu Dr. Mohd Ahsani A. Malek dari Universiti Sultan Azlan Shah Malaysia, menyampaikan bahwa kesehatan mental adalah aspek yang sangat penting dari kesejahteraan umum. Dengan memahami stres dan burnout, mahasiswa dapat berkontribusi pada pencapaian SDGs 3 dengan membantu individu dan masyarakat untuk hidup lebih sehat secara mental."

Dalam era di mana tantangan stres dan burnout semakin merajalela, mata kuliah Psikologi Abnormal berfungsi sebagai wahana pendidikan yang sangat penting untuk memahami, mencegah, dan mengatasi masalah ini. Dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa, pendidikan tinggi dapat memainkan peran kunci dalam mencapai SDGs 3 dan memajukan kesejahteraan bagi semua.