Kontribusi Perkuliahan Pendidikan komparatif dalam Mewujudkan Program SDG’S

Mata kuliah Pendidikan komparatif secara essensial mengkaji wawasan pendidikan kontemporer dan pengembangan mutu pendidikan lintas teritori dan kawasan budaya beserta metodologi cara membandingkannya. Secara khusus membahas kecenderungan paradigma, teori dan metodologi di dalam studi pendidikan komparatif, isu-isu klasik, kontemporer dan aktual dalam pendidikan dan persekolahan dengan fokus pada relevansi konteks nasional, regional dan global. Isu-isu pengembangan kurikulum, belajar-mengajar dan dampaknya dalam praksis Pendidikan. Usai mengikuti mata kuliah ini dalam satu semester, mahasiswa dapat memiliki kompetensi: 1) Memahami wawasan pendidikan antar Kawasan; 2)Memahami isu-isu dan usaha-usaha pengembangan pendidikan di berbagai negara; 3) Kemampuan membandingkan melalui metode perbandingan Pendidikan.

Kesimpulan yang diambil dari penjelasan di atas yaitu: Pendidikan komparatif merupakan Mata kuliah yang dapat memberikan wawasan yang komprehensif tentang Pendidikan di beberapa kawasan nasional, regional, dan global, serta memberikan inspirasi untuk memahami sistem dan praksis Pendidikan yang baik dari suatu negara. Pemahaman system Pendidikan yang berbeda di setiap negara akan memberi pengetahuan tentang keunggulan dan kekurangan Pendidikan yang ada di setiap negara. Sistem pendidikan Indonesia semestinya tidak demikian saja mengambil alih atau meminjam (borrowing) demikian saja system pendidikan dari luar, tetapi memilah dan memilih mana yang cocok dan sesuai dengan kebudayaan dan identitas bangsa (kepribadian dan nilai nilai budaya bangsa. Ki Hajar Dewantara dalam konteks ini mengatakan dengan konsep trikon, yitu kontinyu, konvergensi, dan konsentris.

Mata kuliah ini dilaksanakan 16 kali pertemuan dalam satu semester. Enam belas kali pertemuan merupakan pembelajaran yang menggunakan banyak variasi: materi, metode, dan strategi yang bertujuan untuk melatih kompetensi yang dibutuhkan di abad 21 yaitu 4 C (Critical thingking, colaboratif, creatif thingking, communication). Metode yang digunakan Project Base Learning, inquiri learning, colaboratif leanrning, dialog, ceramah interaktif, disertai dengan game learning di akhir pembelajaran dilakukan refleksi. Pembelajaran yang dilaksanakan untuk mata kuliah ini adalah mengacu pada transformasi pengetahuan dan transformasi value sebagaimana hakikat dari pendidikan. Beberapa materi yang dipakai menjadi bahan dialog antara lain terkait dengan equality dan equity pendidikan, paradigma pendidikan di beberapa negara, aliran-aliran pendidikan di dunia merupakan materi yang terkait dengan SDGs. SDGs merupakan panduan yang digunakan oleh PBB dalam pembangunan suatu negara yang berkesinambungan. SDGs memiliki prinsip-prinsip universal, integrasi dan inklusif yang meyakinkan bahwa tidak seorang pun warga dunia yang tertinggal ( NO-One Left Behind). Sedangkan tujuan SDS yang keempat yaitu peningkatan kualitas pendidikan.

Keterkaitan antara pembelajaran pendidikan komparatif dengan prinsip dan tujuan SDGs semakin jelas yaitu: 1) pembelajaran pendidikan kompararif berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan sebagaimana tuntutan pendidikan abad 21, memberi wawasan yang komprehensif dengan belajar dan membangun kesadaran kritis kepada mahasiswa untuk saling memahami berbagai perbedaan untuk membangun masyarakat dunia yang inklusif dan berkeadilan; 2) Pembelajaran pendidikan komparatif senafas dengan prinsip SDGS yang bersifat universal, integrativf, dan inklusif. Materi, metode dan strategi yang bervariasi serta refleksi memberikan pengalaman belajaran yang menumbuhkan rasa empati dan simpati, bergotong royong untuk saling membantu, sehingga kesenjangan yang ada di dunia ini minimal diantisipasi dan diberikan solusi sederhana untuk mengatasi keadaaan dunia yang semakin memiliki kesenjangan dalam bidang ekonomi, social, dan budaya. Oleh karena itu pembelajaran pendididkan konperatif berkontribusi sedikit untuk tercapainya SDGs. Ketercapaian SDGs tentunya melibatkan berbagai aspek kehidupan manusia baik fisik maupun nonfisik, sehingga terwujud tatanan dunia baru yang lebih adil, sejahtera, demokratis, dan humanis.