You are here
Kajian Bimbingan dan Konseling Perkembangan sebagai Mata Kuliah Pendorong Pencapaian Indikator SDGs

Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai agenda global yang telah disepakati oleh semua negara anggota PBB merupakan strategi yang positif dalam meningkatkan kesejahteraan manusia secara global. Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dapat mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Keberhasilan SDGs tidak dapat dilepaskan dari peranan penting pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi penting dalam pembangunan dimana menjadi kunci utama keberhasilan menciptakan generasi muda yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan karakter yang baik. Pendidikan berperan penting dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mendukung pembangunan untuk kemajuan dan kesejahteraan suatu negara.
Salah satu indikator SDGs yang dapat dicapai melalui pendidikan adalah indikator ketiga yang sesuai dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan manusia. Indikator SDGs ketiga yaitu kehidupan yang sehat dan sejahtera (Good Health and Well-Being). Indikator SDGs ketiga ini memiliki target meningkatkan kehidupan yang sehat (fisik maupun mental) dan mencapai kesejahteraan seluruh warga negara. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung peencapaian indikator ketiga SDGs dalam dunia pendidikan yaitu dengan mengintegrasikan mata kuliah Kajian Bimbingan dan Konseling Perkembangan dalam kurikulum pendidikan. Mata kuliah ini bertujuan memberikan wawasan pendidikan dan keilmuan yang relevan dengan pendidikan, perilaku manusia, dan bimbingan dan konseling sehingga mampu mengenali, memahami, dan mengantisipasi masalah-masalah pendidikan umumnya, khususnya masalah-masalah bimbingan dan konseling yang berdampak pada peningkatan kehidupan sehat mental dan well-being warga sekolah terutama peserta didik. Materi-materi yang disajikan dalam mata kuliah ini mendukung pencapaian indikator ketiga SDGs seperti peran guru sebagai penasehat (advisor) siswa; kedudukan dan peran konselor sebagai fasilitator; bimbingan kelompok besar sebagai intervensi konselor; fasilitator sebaya sebagai intervensi konselor; konsultasi sebagai intervensi konselor; konselor sebagai koordinator bimbingan; iklim positif sekolah; kolaborasi sekolah – keluarga dan caregiver education; pencegahan, kesiapsiagaan, dan penanggulangan krisis; Social and Emotional Learning (SEL); Trauma-Informed Schools (TIS); pencegahan dalam kesehatan mental; konsep dan praksis pencegahan setiap hari; model konseptual pencegahan, perencanaan program dan evaluasi; program pencegahan dalam setting keluaga; program pencegahan dalam setting sekolah; program pencegahan dalam setting komunitas; konsep pendidikan dan latihan serta keterampilan; kedudukan dan peran konselor sebagai ahli (spesialis) BK perkembangan; konseling Individual sebagai salah satu intervensi konselor; konseling kelompok sebagai intervensi konselor.
Salah satu pembahasan dalam mata kuliah Kajian Bimbingan dan Konseling Perkembangan yaitu Social and Emotional Learning. The Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL, 2020) mendefinisikan social and emotional learning (SEL) atau pembelajaran sosial emosional (PSE) sebagai proses dimana anak-anak dan orang dewasa memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk mengembangkan identitas yang sehat, mengelola emosi dan mencapai tujuan pribadi dan kolektif, merasakan dan menunjukkan empati terhadap orang lain, membangun dan memelihara hubungan yang mendukung, serta membuat keputusan yang bertanggung jawab dan peduli. Social and Emotional Learning dapat disematkan dalam rencana strategis sekolah dan pembelajaran profesional yang diintegrasikan ke dalam program, kurikulum, dan instruksi kelas untuk mendorong praktik di seluruh sekolah, agar tercipta iklim pembelajaran yang ramah dan peduli. Hal ini sesuai dengan indikator SDGs ketiga untuk meningkatkan kehidupan yang sehat khususnya sehat mental dan mencapai kesejahteraan seluruh warga sekolah melalui pendidikan. Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pencapaian indikator ini dengan penerapan langsung di lapangan. Salah satunya dengan pihak sekolah seperti melakukan Focus Group Discussion untuk pengembangan model layanan dasar dalam meningkatkan Social and Emotional Learning siswa di sekolah.
Dengan mata kuliah ini akan membawa mahasiswa sebagai agen perubahan yang akan membangun iklim pendidikan kedepan ke arah yang lebih positif. Dengan iklim pendidikan yang lebih positif maka akan dapat menciptakan kehidupan yang sehat dan sejahtera. Hal ini sesuai dengan target pada indikator Sustainable Development Goals (SDGs) ketiga yaitu kehidupan yang sehat dan sejahtera (Good Health and Well-Being).

Organisasi Mahasiswa
- Badan Eksekutif Mahasiswa FIP
- Dewan Perwakilan Mahasiswa
- UKMF Keluarga Muslim Ilmu Pendidikan
- UKMF Penelitian Reality
- UKMF MUSIC CAMP
- HIMA Administrasi Pendidikan
- HIMA Psikologi Pend. & Bimbingan
- HIMA Pendidikan Luar Biasa
- HIMA Pendidikan Luar Sekolah
- HIMA Teknologi Pendidikan
- HIMA Pendidikan Guru PAUD
- HIMA Pendidikan Guru SD
- HIMA Kebijakan Pendidikan
- Keluarga Mahasiswa Magister dan Doktoral
Contact Us
- Address : Colombo Street No 1, Karangmalang Yogyakarta 55281
- Telp : (0274) 540611
- Fax : (0274) 540611
- Email : humas_fipp@uny.ac.id,
- Website: http://fipp.uny.ac.id
- Facebook FIPP UNY
- Instagram FIPP UNY
- Youtube Channel
- Tiktok
Copyright © 2025,