Implementasi Strategi Pembelajaran melalui Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif (APE) bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Anak berkebutuhan khusus (ABK), dalam proses pembelajaran sangat memerlukan aktivitas perbuatan (motor skills activities), untuk membantu kerja pikir atau proses pemahaman obyek yang dipelajari (mental activities). Selain itu, ABK menggunakan modalitas belajar yang masih berfungsi seperti modalitas visual, auditori, dan kinestetik. Pengakifan berbagai modalitas belajar dan aktivitas belajar tersebut memerlukan stimuan obyek, yang dapat diraba, didengar dan dilihat. Di sisi lain daya tahan ABK dalam belajar sangat terbatas, hal ini karena karakteristik ABK yang cenderung memiliki perhatian mudah teralihkan, kurang konsentrasi, kurang berinteraksi dan juga kelelahan fisik. Fakta di Sekolah Luar Biasa (SLB) dan sekolah inklusif menunjukkan bahwa guru kesulitan menciptakan belajar ABK aktif, dalam pembelajaran siswa cenderung mendengarkan, dan mengerjakan LKPD, tidak ada bahan dan media selama belajar. Mengantisipasi kondisi ABK tersebut, pembelajaran yang dikemas melalui kegiatan aktif dan permainan, dapat menghasilakan proses dan hasil belajar efektif (Dubnewick et al., 2018).

Tekait dengan permasalahan tersebut di atas, Dosen Mata Kuliah Strategi Pembelajaran ABK berkolaborasi dengan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Departemen PLB FIPP UNY mengadakan serangkaian kegiatan workshop dan pendampingan bagi guru-guru SLB di D.I. Yogyakarta, khususnya guru dengan siswa hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, dan hambatan intelektual. Kegiatan tersebut mencakup persamaan persepsi melalui workshop, pendampingan pembuatan APE, pendampingan penerapan APE di sekolah dan evaluasi serta tindak lanjut. Hasil dari kegiatan ini menjadi salah satu studi kasus bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah strategi pembelajaran ABK, khususnya dalam memanfaatkan APE sesuai karakteristik dan kebutuhan ABK yang dikaitkan mata pelajaran tertentu.

Kegiatan workshop APE dilakukan secara luring yang berlokasi di Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal 10 Agustus 2023. Kegiatan diisi dengan penyampaian materi tentang Pemahaman APE dalam Pembelajaran oleh Prof. Dr. Ishartiwi, M.Pd., Contoh APE IPAS (IPA) untuk ABK oleh Nur Azizah, Ph.D., Contoh APE IPAS (IPA) untuk ABK oleh Adi Suseno, M.S., dan Contoh APE PKn untuk ABK oleh Rendy Roos Handoyo, M.Pd. Pelaksanaan kegiatan dimulai pukul 08.00 sampai 14.00 WIB dengan jumlah peserta 20 guru SLB di D.I. Yogyakarta. Target pertemuan yaitu penyamaan persepsi mengenai kedudukan strategi pembelajaran dalam semua komponen pembelajaran dan pemanfaatan APE dalam pembelajaran sesuai kondisi dan situasi peserta didik dan sekolah.

Pendampingan guru dalam merancang storyboard, membuat rancangan APE dan prototipenya dilakukan melalui zoom, sedangkan implementasi di kelas masing-masing dilakukan secara mandiri. Pada kegiatan merancang storyboard, membuat rancangan APE dan prototipenya, tim dosen menyampaikan pengantar dalam merancang penyusunan dan pembelajaran APE serta memetakan kebutuhan APE di sekolah masing-masing. Selanjutnya, guru merancang penyusunan storyboard APE secara asinkron. Guru melakukan penetapan topik, menentukan peserta didik, menentukan Capaian Pembelajaran, menetapkan tujuan pembelajaran, menentukan materi dan deskripsinya, dan menetapkan APE. Setelahnya, guru membuat Rancangan dan prototipe APE secara asinkron dengan menetapkan nama, bentuk desain, dan rancangan pemanfaatan/penggunaan, serta membuat prototipe APE sesuai rancangan dengan alat dan bahan yang difasilitasi oleh tim dosen. Pada kegiatan implementasi, guru melakukan ujicoba prototipe APE dalam pembelajaran di kelas masing-masing dan rencana tindak lanjut. Hasil dari implementasi pemanfaatan APE dalam mendukung strategi pembelajaran ABK menjadi studi kasus dalam mata kuliah strategi pembelajaran ABK sehingga mahasiswa dapat memiliki gambaran dan wawasan dalam melakukan pemikiran kritis tentang kondisi riil di lapangan, sebagai dasar pengembangan strategi pembelajaran yang efektif bagi ABK.

Melalui pelaksanaan kolaborasi antara mata kuliah strategi pembelajaran ABK dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, mahasiswa diharapkan mempunyai gambaran studi kasus di SLB, mempunyai pemahaman tentang pembelajaran bagi ABK, memiliki gambaran dalam memanfaatkan media pembelajaran APE dalam strategi pembelajaran, dan memiliki gambaran dalam mengembangkan media pembelajaran APE sesuai kondisi dan situasi di sekolah masing-masing sehingga mampu meningkatkan pendidikan yang lebih baik yang sesuai dengan indikator Sustainable Development Goals (SDGs) no 4, yaitu peningkatan kualitas pendidikan untuk semua termasuk anak berkebutuhan khusus.

Penulis: Rendy Roos Handoyo, M.Pd. dan Adi Suseno, M.S.