Benchmarking FIP UNJ ke FIPP UNY terkait Pengelolaan PTNBH

Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta (FIPP UNY) menerima rombongan dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (FIP UNJ) dalam rangka Bencharmaking PTNBH, Selasa, 6 Juni 2023 di ruang Gedung Moh Amin FIPP UNY.

Rombongan FIP UNJ dipimpin langsung oleh Dekan FIP UNJ,  Prof. Dr. Fahrurrozi, M.Pd. beserta pimpinan dekanat dan 50 tenaga kependidikan FIP UNJ. Sementara itu Pimpinan FIPP UNY yang menyambut adalah Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Cepir Safruddin AJ, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Riset, Kerjasama, Sistem Informasi dan Usaha, Dr. Joko Pamungkas, M.Pd., Kepala Divisi Humas dan Sistem Informasi UUIK, Dr. Shely Cathrin, M.FIll, Ketua Layanan Administrasi FIPP UNY, Jumrodah, ST, serta Tim Humas dan Sistem Informasi.

Prof. Fahrurozi, M.Pd, dalam sambutannya menjelaskan bahwa UNJ akan bertranformasi menjadi PTNBH mulai tahun 2023 ini. Menurutnya, perguruan tinggi Satuan Kerja (satker) dan Badan Layanan Umum (BLU) adalah bagaimana agar anggaran bisa terserap, kalo akhir tahun tidak terserap, dibuat usulan baru atua diubah plot anggarannya. "Sementara kalau PTNBH berbeda, pola pikirkan bagaimana mencari anggaran , jadi betul-betul anggaran itu bermanfaat berdaya guna dan juga menghasilkan program-program unggulan, "paparnya.

FIP UNJ ingin sama-sama belajar, bagaimana pengelolaan program studi dan juga fakultas yang ada di UNY ini karena UNY sudah PTN BH terlebih dahulu. Prof. Fahrurozi menegaskan kepada tenaga kependidikan FIP UNJ terkait dengan pola pikir atau mindset PTN BH. "Kita harus berpikir bahwa bagaimana ke depan itu di fakultas kita, tidak hanya menjalankan fungsi Tri Dharma, tidak hanya melayani layanan-layanan terhadap mahasiswa dan dosen, tetapi kedepannya di dalam pikiran kita itu bagaimana, apa yang kita lakukan ini, ada impact, ada hasilnya dalam bentuk pendapatan. Maka untuk mengubah mindset ini butuh waktu butuh proses yang panjang, karena kedepan itu fakultas itu, tergantung dengan fakultas dan prodinya, kalau ingin banyak penghasilan, ingin uangnya bertambah cari sendiri, ya bukan dicarikan Universitas nyeri sendiri, "jelasnya.

Prof. Fahrurozi mengingatkan, "kinerja kita itu sangat tergantung dengan inisiatif bukan tergantung kepada perintah. Oleh karena itu Prof. Fahrurozi berharap agar para tendik bisa terus melatih dan meningkatkan kemampuannya, dan khususnya bisa belajar dari FIPP UNY yang sudah terlebih dahulu menjadi PTN BH. 

Sementara itu Dr. Cepi menyampaikan bahwa saat UNY berubah menjadi PTN BH, konsekuensi yang ada diantaranya harus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Kebijakan Rektor UNY untuk peningkatan SDM melalui studi lanjut bagi dosen S2 untuk studi S3. Selain studi lanjut, dosen di UNY juga diminta untuk selalu naik pangkat. "Istilahnya kalo tidak naik pangkat ya studi lanjut, kalau tidak naik pangkat ya studi lanjut, atau bisa dua - duanya. Selain peningkatan SDM Dosen, kebijakan UNY juga mendukung tenaga kependidikan untuk Studi lanjut, yang belum S1 harus S1, sementara yang S1 diminta studi lanjut jenjang S2, dan yang S2 diminta studi lanjut ke S3. Bagi yang sedang S3 bisa dialih fungsikan menjadi dosen, " jelas Cepi.

Konsekuensi lainnya menjadi PTNBH adalah dengan banyaknya beban kerja baik dosen maupun tendik yang diimbangi dengan peningkatan kesejahteraanya. "Tentu kita harus membekali diri dengan kompetensi-kompetensi yang memang dibutuhkan untuk bisa bersaing, tegasnya. 

Dr. Joko Pamungkas, M,Pd., menambahkan, PTNBH ini memberikan kesempatan kepada perguruan tinggi untuk mengelola sumberdaya, aset yang dimiliki. "Bidang RKSIU ini dituntut untuk bisa "jualan" produk atau layanan yang dimiliki. Sekarang baru memaksimlkan laboratorium kami untuk menjual layanannya,dan alhamdulillah berhasil. Selain itu juga bisa menjual kompetensi dosen sebagai layanan profesional, "paparnya. Dr. Joko menyarankan agar bisa dibentuk sub unit marketing untuk menfasilitasi proses marketing layanan-layanan maupun potensi yang dimiliki itu. (rit)

 

Tags: